Selasa, 03 Februari 2015

lima perkara penghalang kesalehan



sahabat Ali karramallahu wajhah pernah berkata "seandainya tidak ada lima keburukan di dunia ini tentunya manusia menjadi saleh semua.
  kelima keburukan itu adalah 
1. merasa senang dengan kebodohan
2. tamak dengan dunia
3. bakhil dengan kelebihan harta
4. beramal disertai riya'
5. selalu bangga diri di atas yang lainnya

      sering kali kita selalu memberi alasan untuk tidak menuntut ilmu.
kalaupun kita masih muda memberi alasan "ahh... nanti saja kalau sudah tua" kalaupun sudah tua tentu alasannya "ahh... sudah susah otak ini untuk belajar" "ahh.. saya tidak punya banyak waktu" dan banyak alasan yang lain, padahal jelas pentingnya menuntut ilmu sebagaimana sabda rosullulah
"carilah ilmu dari buayan sampai liang lahat"(HR.Muslim)
"mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat" (HR.IBNU ABDIL BARR)
"barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan ALLAH hingga ia pulang" (HR.Tirmidzi)
"barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, niscaya ALLAH memudahkan ke jalan menuju surga" (HR.Tirmidzi)
   dan banyak lagi hadist-hadist tentang pentingnya menuntut ilmu.
   sebagaimana banyak terjadi pada muslim saat ini setiap harinya selalu disibukan oleh urusan dunia sehingga tidak ada waktu lagi untuk sebentar saja mencari ilmu, memang itu tak salah mencari dunia tapi alangkah ruginya kita kalau tanpa memiliki ilmu agama..
teringat satu kalimat yang menjadi panutan "kejarlah akhiratmu maka duniamu akan ikut, tapi kalu kamu kejar hanyalah duniamu maka kemungkinan dunia tak dapat dan akhiratmu menjauh"
 bahkan dunia ini bukanlah tempat tujuan, tujuan yang sebenarnya adalah kehidupan setelahnya.
alangkah baiknya dunia ini sebagai investasi kita untuk meraih ridho ALLAH
sebagaimana firman ALLAH Ta’ala,“Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al-Hadid: 20)
  banyak penjelasan kerugian kalau beramal dengan pengen di puji manusia, hal ini terkadang muncul dalam sebagian amal. Seseorang beramal karena Allah dan juga diniatkan untuk selain Allah. bahkan rasullulah bersabda “Syirik yang tersembunyi, yaitu ketika seseorang berdiri melakukan shalat, ia perindah shalatnya itu karena mengetahui ada orang lain yang melihatnya.” (HR. Ahmad)
Motivasi seseorang dalam amal ibadahnya, yang semestinya untuk akhirat malah untuk kepentingan duniawi,termasuk pekerjaan itu sia-sia tidak diterima oleh Allah. Manusia Muslim disebut sebagai hamba dinar, hamba dirham, hamba khamishah dan khamilah, jika menjadikan kesenangan duniawi sebagai tujuan.
  dan yang terakhir merasakan kelebihan pada dirinya tanpa melihat siapa yang memberikan kelebihan itu. Ia adalah penyakit hati yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala, 
jika nampak atsar/pengaruhnya kepada lahiriah seseorang seperti sombong dalam berjalan, merendahkan manusia, menolak kebenaran dsb. maka yang nampak ini disebut dengan kibr atau khuyala’ (kesombongan). Dan memang sebab munculnya kesombongan adalah karena adanya ujub di hati. Ujub adalah salah satu penyakit hati di samping hasad (dengki), kibr (sombong), sebagai mana firman ALLAH 
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)
   serta sabda rasulullah 'Tidaklah masuk surga barang siapa yang di dalam hatinya terdapat kesombongan yang sebesar biji dzarah sekalipun".(HR.Muslim dan Timidzi)
Imam Syafi’i berkata :“Baransgsiapa yang mengangkat-angkat diri secara berlebihan, niscaya Allah akan menjatuhkan martabatnya”
Orang yang terkena penyakit ujub akan memandang remeh dosa-dosa yang dilakukannya dan menganggapnya bagai angin lalu.
 adapun dampak yang di akibatkan dari ujub 
1. Merasa dirinya suci
2. Sulit menerima nasihat
3. Senang mendengarkan cacat-cacat orang lain terutama rekannya sendiri
4. Bersikap angkuh ketika berjalan seperti mendongkakan kepala atau memalingkan muka dan lain sebagainya.
    
semoga dengan tulisan singkat ini bermanfaat untuk kita semua...
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar